Rabu, 05 November 2008

:: 10 HAL PALING MENYENANGKAN ::

Dalam hidup pasti kita sering membuat peringkat. Dan nggak dipungkiri, ini adalah salah satu hobi saya. Setiap periode tertentu saya kerap membuat peringkat mengenai sesuatu, terutama waktu masih SMP-SMA dulu.
Idenya aneh bin lucu, semisal: "10 Cowok Terganteng Sedunia", "10 Pemain Bola Paling Oke", sampai "10 Tokoh Paling Inspiratif" dan lain-lain, termasuk "10 Barang Inceran Buat Shopping".
Topik pastinya nggak habis-habis. Adaaa ajaaa yang bisa dibuat list. Untungnya, kebiasaan lucu di masa remaja itu sepertinya nggak hanya dilakukan oleh saya. Adik saya kadang juga menuliskan peringkat-peringkat nggak penting macam itu. Bahkan tokoh utama di Princess' Diaries-novel kesukaan saya garapan Meg Cabot, juga membuat daftar-daftar sejenis itu. Hal tersebut bikin saya berpikir, mungkin banyak sekali dan hampir semua remaja di luar sana gemar membuat list.
Sekarang, tiba-tiba aja kepikiran untuk membuat list peringkat tentang hal-hal paling menyenangkan buat saya. Sekedar iseng, supaya halaman blog baru ini nggak kosong.
Untuk selanjutnya, mungkin saya akan agak sering menyelipkan daftar-daftar konyol ini untuk meramaikan blog! Hihihi....
:: 10 Hal Paling Menyenangkan (yang sudah pernah dialami) ::
(Kenapa topik ini yang dipilih? Karena dalam hidup pasti kita lebih banyak mengalami senang daripada susah-bila Anda nggak lupa untuk bersyukur. So, nggak ada salahnya kita menyebutkan hal-hal paling menyenangkan-sejauh yang bisa kita ingat. Memang, angka 10 nggak cukup untuk merepresentasikan keindahan dan kemuliaan hidup kita, tapi semoga angka 10 bisa melambangkan kebulatan yang cukup untuk menunjukkan syukur saya akan hidup....)
1. Dapat uang. Pasti, dong?! Nggak ada orang yang nggak suka dapat uang. Baik itu nemu di jalan, gajian, bonus, honor, piutang, atau apa pun.
2. Membaca surat/e-mail penggemar yang suka sama novel saya. Ya, ini adalah obat mujarab di saat saya lagi males nulis atau lagi nggak semangat. Mengetahui kalau karya kita dihargai dan disukai membuat kita merasa berguna. Bagi saya, perasaan macam itu memacu saya untuk terus berkarya dan menjadi lebih baik. Supaya bisa menghibur sesama saya di luar sana.
3. Belanja. Oke, saya memang perempuan. Dan perempuan suka belanja. Dan perempuan yang nggak suka belanja, artinya dia hanya nggak tau di mana tempat yang tepat untuk membelanjakan uangnya. Titik.
4. Makan. Saya suka sekali makan. Namun, saya masih menganut prinsip Makan Untuk Hidup, bukannya Hidup Untuk Makan, lho!
5. Naik motor dengan kecepatan tinggi. Hehe, yang ini rada gila dan membahayakan. Tapi saya suka. Yang pasti, dengan jalanan yang lapang dan nggak macet. Ini benar-benar menyenangkan dan membuat beban pikiran sementara lenyap dari sel kelabu otak saya. Rasanya fresh dan menegangkan sekaligus. Top.
6. PDKT dengan cowok keren. Hahaha. Untuk semua orang berjenis kelamin perempuan, pasti mengerti perasaan ini. Rasa ketika PDKT tentunya beda dengan waktu kita sudah jadian. Dan yang lebih menyenangkan pastilah masa PDKT ini. Penasaran, deg-degan, jaim nggak jaim, cemburu, cemas, bahagia, menunggu-nunggu, dan seterusnya....
7. Menjadi (lebih) sukses. Yap, ketika kita mencapai titik yang lebih tinggi dalam pencapaian kita akan sesuatu, tentunya kita merasa senang sekali. Pasti kita merasa adanya penghargaan untuk perjuangan kita yang sudah mulai membuahkan hasil. Luar biasa!
8. Berbicara dengan Tuhan. Bukannya munafik, tapi berdoa alias berbicara dengan Tuhan merupakan salah satu kenikmatan batin. Bukannya juga saya sudah bisa mendengar suara Tuhan langsung atau apa, tapi dengan kita bercerita kepada-Nya, dan percaya bahwa Ia mendengar, rasanya lega sekali. Memang, yang namanya anak nggak akan pernah bisa berdiri tanpa Sang Bapa.
9. Ke salon. Nggak peduli salon apa. Nggak peduli juga perawatan apa yang sedang diambil. Potong rambut, creambath, facial, apa pun deh. Yang pasti, saya suka. Rileks sekali rasanya, bisa memejamkan mata dan ada orang yang sedang melayani kita dengan baik. Hmm, andaikan saya bisa punya waktu lebih untuk main-main ke salon!
10.Berada di atas gedung dan menatap langit. Ini nggak hiperbolis. Saya memang suka sekali berdiri di puncak teratas sebuah gedung, nggak peduli cuma berlantai 4 atau berlantai 30. Yang pasti, perasaan khusus itu muncul. Perasaan yang senang karena ketika kita menengadah, atap kita adalah LANGIT. LANGIT sebidang. LANGIT yang sama dengan langit-langit yang terbentang di seluruh dunia. Ajaib sekali.
(Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya daftar ini agak random. Hehehe....)